Sabtu, 15 Mei 2010

AMAN MEMELIHARA KUCING

Sebenarnya, karakter kucing yang manja memudahkan pemeliharanya, karena tak butuh pemeliharaan yang repot. Cukup dengan disayang, disentuh, dan dibelai, kucing sudah jadi hewan peliharaan yang manis. Secara mendetail, karakter kucing sendiri bergantung pada ras dan jenisnya, serta faktor hormon yang diberikan selama pemeliharaannya.

Seputar asma dan toksoplasma

Berdasarkan survei sederhana yang dilakukan majalah Prevention, keengganan memelihara kucing terletak pada aspek kesehatan. Kucing sering dikaitkan sebagai pemicu datangnya penyakit seperti asma, alergi, dan toksoplasma. Menurut Drh. Cut, asma secara logis berhubungan dengan kotoran dan debu yang beterbangan. Memang benar, bulu kucing bisa membuat kita bersin-bersin. Tetapi itu bisa jadi hanya pada masa-masa awal kehadiran kucing di rumah. Setelah itu, kita akan terbiasa. "Saya punya pasien yang asma, tapi asmanya tidak pernah kambuh meski ia memelihara kucing, "kata Drh. Cut.

Sedangkan untuk kasus toksoplasma, bisa dibilang virusnya agak unik dan berkembang di dalam tubuh kucing dengan sempurna. Tetapi, jangan panik dulu. Fakta tadi tidak bisa kita jadikan patokan bahwa semua kucing pasti terinfeksi toksoplasma. "Toksoplasma dikeluarkan bersama kotoran kucing, dan tidak setiap saat. Ada waktu-waktu tertentu oosit toksoplasma dikeluarkan bersama kotoran. Bahkan, kasus toksoplasma lebih banyak terjadi pada binatang pemakan daging mentah atau setengah matang. Pada kambing, misalnya, kemungkinannya terinfeksi toksoplasma adalah 80%, jelas Drh. Cut.

Memegang atau menyentuh kucing pun tidak lantas langsung membuat kita terinfeksi. Menurut Drh. Cut, setidaknya dibutuhkan waktu sekitar lima hari untuk bisa tertular toksoplasma.

Yang perlu dicermati dari penyakit kucing yang bisa menular adalah scabies, yang disebabkan oleh kutu. Kontak langsung akan mengakibatkan kita terinfeksi kutu ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar